Dalam bidang apakah dewi sartika berjuang?

Pertanyaan:

Dalam bidang apakah dewi sartika berjuang?

Jawaban:

dewi sartika Berperan untuk Menjahit bendera kemerdekaan.

Pembahasan:

Sumber : Dari Wikipedia

Raden Dewi Sartika (Sanda: , menerjemahkan Raden DewiSertika; 4 Desember 1884 – 11 September 1947) adalah seorang penganjur dan pelopor pendidikan wanita. Dia juga salah satu wanita paling terkenal di Indonesia. Dia diakui sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1966.

Dewi Sartika lahir pada tanggal 4 Desember 1884 di Sikalengka dari keluarga terkemuka Sudan yaitu R. Rangga Somanegara dan RA Rajapermas. Sebagai seorang anak, ia selalu berperan sebagai guru sepulang sekolah bersama teman-temannya. Setelah ayahnya meninggal, dia tinggal bersama pamannya. Meski sudah memiliki pengetahuan tentang budaya Barat, ia dididik sebagai budaya Sudan oleh pamannya. Pada tahun 1899, ia pindah ke Bangang.

Pada 16 Januari 1904, ia mendirikan sekolah bernama Sekolah Istri di Pendopo Kabupaten Bang. Sekolah tersebut kemudian pindah ke Jalan Siguriang dan pada tahun 1910 berganti nama menjadi Khaotaman Esteri School. Perempuan diajarkan membaca, menulis, matematika, pendidikan agama dan berbagai profesi lainnya. Di tahun Pada tahun 1912 sudah ada sembilan sekolah yang tersebar di Jawa Barat, kemudian pada tahun 1920 menjadi satu sekolah per kota dan kabupaten.Pada bulan September 1929, sekolah tersebut berganti nama menjadi Sekolah Raden Dewi.

Sekolah Raden Dewi berkembang pesat. Namun, pada masa pendudukan Jepang, sekolah tersebut menghadapi masalah keuangan dan peralatan.

Setelah kemerdekaan, kesehatan Dewi Sartika mulai menurun. Ia terpaksa merantau ke Tasikmalaya ketika militer Belanda menyerangnya saat Perang Kemerdekaan. Dewi Sertika meninggal di Sinim pada tanggal 11 September 1947 dan dimakamkan di sana. Setelah keadaan membaik, makam dipindahkan ke Jalan Karang Anyar, Bandung.

Nama Dewi Sartika digunakan sebagai nama jalan tempat sekolah tersebut berada.

Dalam rangka peringatan 35 tahun Secola Kaotaman Esteri, ia dianugerahi gelar Van Oranje-Nassau atas kontribusinya pada pendidikan.Pada tanggal 1 Desember 1966, ia diakui sebagai pahlawan nasional.

Pada tahun 1906 menikah dengan Raden Khanduruhan Agah Suryawinatha, seorang guru dari Sekolah Karang Pamulang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *