Contoh Pelatihan Guru agar Menjadi Profesional

NEGERI SATU – Dalam kegiatan belajar mengajar, guru memegang peranan penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Kedengarannya sepele, tetapi tidak semudah yang Anda bayangkan, tetapi guru harus banyak belajar dan berlatih untuk menjadi profesional. Oleh karena itu, sekolah harus mengadakan pelatihan dan memberikan contoh pelatihan guru.

Seperti namanya, pelatihan guru ini bertujuan untuk membantu para pendidik menjadi profesional dan mendapatkan hasil maksimal dari kegiatan pembelajaran di kelas. Ada banyak jenis latihan, mulai dari teknik perencanaan pembelajaran hingga memfasilitasi pembelajaran yang efektif.

Secara umum, kegiatan pelatihan guru termasuk bagian integral dari pengelolaan tenaga kerja sekolah dan harus dilakukan sebagai upaya untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan guru. Kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk mengisi waktu kosong, tetapi juga agar guru dapat memperoleh keunggulan kompetitif dan memberikan pelayanan yang terbaik. Artinya, kualitas kinerja dapat ditingkatkan melalui pelatihan guru.
10 contoh pelatihan guru

Seperti yang Anda ketahui, ada banyak jenis pelatihan guru. Di bawah ini adalah 10 contoh pelatihan guru yang dapat Anda pelajari.
1. Koperasi dan kewirausahaan

Presentasi Pelatihan Koperasi dan Kewirausahaan untuk Guru akan mencakup pemahaman umum tentang koperasi, penggunaan koperasi sekolah sebagai ruang bagi siswa untuk belajar akuntansi dan kewirausahaan, dan siswa menjadi wirausaha.Mendeskripsikan peluang dan peran organisasi. Guru mempromosikan koperasi sekolah.

Contoh pelatihan guru ini memungkinkan untuk diskusi terbuka dan berbagi pengalaman dalam suasana yang bersahabat. Diskusi dapat berlangsung antar peserta khususnya guru, atau dengan tim organisasi yang membahas tentang dunia koperasi dan kewirausahaan.

Ada juga sesi tanya jawab yang menanyakan tentang tata cara memulai usaha kecil dan bagaimana mengelola koperasi sekolah dengan baik. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa koperasi sekolah merupakan tempat yang baik bagi siswa untuk bekerja dan mulai belajar menjadi wirausaha.
2. Pengembangan modul akuntansi elektronik

Masalah dalam studi akuntansi, terutama pada tingkat profesional, adalah kurangnya sumber belajar mandiri dan waktu pengajaran untuk mata pelajaran akuntansi. Bahan ajar hanya tersedia di penerbit buku teks pembukuan, sehingga sepertinya sudah habis.

Buku ini hanya menjelaskan teori pelajaran akuntansi dan tidak menjelaskan keterampilan belajar dengan materi praktis. Hal ini terutama berlaku untuk keterampilan akuntansi dan pembukuan.

Dalam pelatihan ini, para guru diajak untuk menjadi guru yang inovatif dan mengembangkan modul akuntansi dalam format elektronik atau modul elektronik. Modul ini menjadi sumber belajar mandiri bagi siswa. Dapat digunakan dengan perangkat elektronik seperti laptop, komputer dan smartphone berbasis Windows, Android dan OS. Siswa dapat masuk dan belajar kapan saja, di mana saja.
3. Area Kepemimpinan

Pelatihan ini berfokus pada peningkatan kualitas guru dalam bidang kepemimpinan atau leadership. Menekankan pada dimensi kepemimpinan mempercepat peningkatan kualitas pendidikan.

Pelatihan kepemimpinan guru ini mengutamakan pembelajaran siswa dengan fokus pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pelatihan ini akan menggabungkan aspek kepemimpinan pembelajaran di sekolah untuk membuat Anda lebih proaktif.

Dengan memberikan kepemimpinan, guru diharapkan dapat menularkan ilmu yang dimilikinya kepada guru lainnya. Anda juga akan dapat memaksimalkan pengetahuan yang diperoleh dari peserta pelatihan Anda bahkan setelah Anda kembali ke sekolah untuk mengajar.
4. Berbicara di depan umum

Tujuan seorang guru berbicara di depan umum adalah untuk memperdalam pemahaman dan mempertahankan keinginan untuk belajar dari siswa. Guru seringkali berada dalam situasi yang sulit ketika memberikan materi karena terkadang terlalu serius dan menekankan pemahaman siswa. Guru kemudian dapat membuat siswa bosan dan menurunkan motivasi siswa untuk mengikuti KBM.

Berbicara di depan umum yang baik memungkinkan guru untuk membuat kelas menyenangkan dan menarik, dan siswa bersenang-senang.

5. Belajar memecahkan kebekuan

Ice breaker (energizer atau refocus) adalah teknik yang digunakan dalam seminar, konferensi, KBM, atau pelatihan untuk menghilangkan kebosanan peserta. Setelah mencairkan suasana, peserta akan merasa lebih fokus dan segar. Perlu juga ditunjukkan contoh-contoh pelatihan guru dalam melaksanakan kegiatan KBM.

Tujuan dari icebreaker adalah untuk mengarahkan otak dan menciptakan kembali lingkungan belajar sehingga santai, menyenangkan, dan menjaga kondisi mental siswa. Manfaat yang ditawarkan adalah penyampaian dan asimilasi pelajaran yang lebih optimal, pertumbuhan motivasi dan hubungan guru-murid yang lebih kuat di KBM.

Misalnya, berbagai jenis icebreaker yang dapat dicoba oleh guru adalah aktivitas pribadi seperti tepuk tangan, menyanyi, senam, tebak kata, dan teka-teki. Atau bisa berupa game, brain game/latihan otak, aktivitas kelompok seperti melafalkan kalimat dengan benar dalam kelompok, atau permainan lain yang dapat merangsang semangat siswa.
6. Pendidikan lingkungan

Tujuan keseluruhan dari Workshop (Pelatihan) Pendidikan Lingkungan untuk Guru adalah untuk meningkatkan peran guru dalam pendidikan lingkungan di Indonesia.

Tujuan lainnya adalah untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang konsep pendidikan lingkungan sebagai sarana kolaborasi dan dialog bagi guru pendidikan lingkungan dan persahabatan dan komunikasi antara guru pendidikan lingkungan dan pemerhati.

Yang bisa dibahas adalah tentang pembangunan, pendidikan dan implementasi lingkungan di Indonesia. Dan tentang masa depan dan tren masa depan pendidikan lingkungan di Indonesia.
7. Profesionalisme Guru

Tujuan diadakannya seminar (pelatihan) profesionalisme guru adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan guru, memberikan pelatihan guru, dan membantu guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) di sekolah dan ruang kelas. Kemudian menginstruksikan guru untuk menulis artikel ilmiah berdasarkan PTK.

Tentunya workshop ini akan memiliki fasilitator untuk membantu guru memperdalam pemahamannya tentang PTK. Fasilitator membimbing guru dalam memastikan bahwa hasil lokakarya bermanfaat bagi sekolah.
8. Pelatihan pengembangan kurikulum

Pengembangan kurikulum, menurut Suparlan, adalah proses penyuntingan atau perencanaan kurikulum dan kegiatan yang dijadikan bahan ajar dan acuan untuk mencapai tujuan pendidikan. Keterampilan ini harus dimiliki agar guru dapat merencanakan pembelajarannya dengan sukses.
9. Pelatihan membuat bahan ajar kreatif

Agar kegiatan belajar mengajar efektif dan siswa memiliki pemahaman yang baik tentang materi pelajaran, guru harus dapat memilih dan menggunakan sarana pembelajaran yang benar. Oleh karena itu, contoh pelatihan guru harus dimanfaatkan secara maksimal dalam menciptakan media pembelajaran yang kreatif.
10. Pelatihan menulis dan mengembangkan budaya literasi

Dengan mengikuti kelas menulis dan mengembangkan budaya literasi, guru dapat meningkatkan keterampilan menulis PTK dan menulis buku, materi, artikel, opini, esai, dan banyak lagi.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *