Mengimplementasikan Pameran Karya Siswa sebagai Perayaan Hasil Belajar

NEGERI SATU – Bisakah Anda bayangkan seperti apa pameran mahasiswa itu? Apakah koleksi prestasi belajar Anda dipajang di lorong-lorong sekolah Anda, atau apakah Anda memajang nilai-nilai Anda di majalah dinding? Pertama, mari kita bicara tentang apa itu pameran mahasiswa!

Pameran siswa merupakan pameran karya yang telah dilakukan siswa selama belajar di dalam kelas. Hal ini menunjukkan tidak hanya pekerjaan mereka, tetapi juga proses yang menghasilkan hasil belajar.

Pameran hasil karya siswa merupakan bentuk apresiasi terhadap proses yang telah dilalui siswa selama proses pembelajaran. Tentunya pameran yang dimaksudkan untuk dilihat ini dapat membawa manfaat bagi sekolah dan siswa itu sendiri.

a.Manfaat bagi siswa

– Meningkatkan harga diri siswa karena siswa dinilai berorientasi pada proses. Hal ini menunjukkan bahwa kerja keras siswalah yang diukur, bukan hasil akhir.

Karena pameran karya mahasiswa ini merupakan personal branding mahasiswa itu sendiri, mereka harus mampu bersaing secara sehat. Mereka bersaing untuk menjadi yang terbaik melalui proses yang jujur.

– Siswa dapat mencapai potensi penuh mereka. Siswa mengetahui bahwa prestasi belajarnya akan dijadikan sebagai ajang pamer, sehingga mereka mengeluarkan seluruh kemampuan dan potensinya serta berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik.

– Meningkatkan kerjasama antara siswa, guru dan sekolah.

b.Manfaat bagi guru

– Mempermudah proses penilaian hasil belajar

– Guru dengan mudah memberi peringkat potensi siswa

– Meningkatkan kerjasama antara siswa dan guru

Pajangan hasil karya siswa dapat dijadikan sebagai bentuk penilaian atau penilaian belajar siswa. Penilaian dimaksudkan untuk mengukur kinerja siswa dalam proses pembelajaran. Pencapaian ini merupakan puncak dari sebuah proses pembelajaran. Selain itu, pameran mahasiswa dimaksudkan untuk merayakan prestasi belajar. Dalam konteks ini, pameran merupakan acara yang ditunggu-tunggu siswa dan harus dinikmati oleh seluruh warga sekolah.

Jadi bagaimana kita bisa menyelenggarakan pameran mahasiswa? Jika seorang guru ingin menjadi tuan rumah pameran karya siswa, banyak persiapan yang harus dilakukan. Dimulai dengan persiapan situs, alur kerja, panduan, dan banyak lagi. Namun pada kenyataannya, yang terpenting adalah siswa itu sendiri untuk mempersiapkan diri. Guru harus merancang strategi pembelajaran di kelas untuk membantu mempersiapkan siswa untuk menciptakan pekerjaan.

Bentuk hasil belajar yang dapat dijadikan bahan pajangan sangat beragam, antara lain video pendek, lukisan, poster, majalah dinding, makanan, barang-barang rumah tangga, dan teks. Hal ini menunjukkan bahwa belajar bukan hanya tentang teori dan dikte. Belajar adalah proses perubahan perilaku yang dimulai dengan perolehan informasi.

Mempersiapkan pameran siswa

Untuk memaksimalkan hasil belajar, siswa juga dapat belajar di luar jam sekolah melalui platform pengajaran khusus. Salah satunya adalah website Kejarcita.id. Halaman ini memungkinkan siswa untuk belajar online di rumah. Ini tidak hanya berisi kumpulan masalah pembelajaran interaktif, modul dan video, tetapi juga banyak informasi penting dan menarik tentang pendidikan modern.
Saatnya memasuki panduan teknis pameran mahasiswa. Mari kita simak poin-poin berikut bersama-sama!

membentuk panitia

Seperti kegiatan lainnya, pameran mahasiswa harus dilakukan secara sistematis oleh panitia khusus. Tim komite paling baik dibentuk pada awal tahun ajaran, bersamaan dengan penyusunan RPP. Sehingga mereka yang dinominasikan sejak awal akan lebih mudah mempersiapkan kegiatan ini karena memiliki banyak waktu.

Alasan dibentuknya komite sejak awal pembelajaran adalah untuk memungkinkan guru/panitia memilih metode yang sesuai untuk proses belajar mengajar. Semuanya harus disesuaikan dengan kurikulum, kepribadian siswa, lingkungan sosial dan biaya. Komite tersebut terdiri dari guru-guru yang memahami alur pembelajaran mana yang sesuai dengan aturan dan standar etika yang berlaku.

persiapan siswa

Jauh sebelum pameran diadakan, sebaiknya guru terlebih dahulu berinteraksi dengan siswa tentang apa yang akan dipamerkan agar mereka tidak dibutakan oleh informasi masa depan, dapat mempersiapkan diri secara mental untuk kegiatan ini. Dorong siswa untuk memiliki tujuan belajar yang baik sehingga bisa puas dan bangga pada diri sendiri saat pameran nanti.

Untuk mempersiapkan siswa, guru juga perlu berhasil merancang metode pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan adaptif. Misalnya, dalam metode pembelajaran berbasis proyek, metode ini memungkinkan siswa untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang materi yang mereka pelajari. Hal yang menyenangkan tentang metode ini adalah bahwa itu adalah output sebagai produk dan dapat digunakan nanti sebagai bahan tampilan.
pelaksanaan teknis

Hari D telah dimulai dan puncak acara akan diadakan di sini. Pameran karya siswa dapat dilakukan secara online maupun offline. Kehadiran teknologi yang berkembang pesat memudahkan siswa dan unit sekolah untuk menandai hasil belajarnya. Untuk media offline, siswa dapat memajang prestasi belajarnya di majalah dinding, poster, karya seni berupa lukisan/foto/patung, dll. Karya digital seperti video, audio, dan PowerPoint dapat diunggah ke media sosial seperti Youtube, Instagram, dan Facebook.

Hasil karya siswa dapat dievaluasi secara bersamaan oleh juri, dan semakin unik dan orisinal karya tersebut, semakin banyak perhatian yang akan diterimanya. Kreativitas siswa juga dievaluasi, sehingga sangat penting untuk mengasah kreativitas siswa sebelum Exhibition Day H diadakan. Caranya adalah dengan melatih presentasi, menggambar, melukis dan menulis tanpa membatasi kreativitas Anda.

Bagaimana jika acaranya sudah selesai? dimana pekerjaanmu Untuk menjaga keberlanjutan, karya dalam bentuk fisik dapat digunakan kembali untuk sekolah, guru, bahkan siswa itu sendiri. Misalnya, jika karyanya berupa lukisan, lukisan tersebut dapat dipajang di ruang kelas/ruang guru/perpustakaan/lobi sekolah. Jika karya berupa poster motivasi atau himbauan, dapat dipajang di samping tata tertib sekolah. Karya digital tersebut tidak perlu dihilangkan karena dapat dijadikan sebagai bahan branding bagi sekolah itu sendiri.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *