Contoh Basa Krama dalam Bahasa Indonesia untuk Anda, Penduduk Negeri Satu!

Hello, Penduduk Negeri Satu! Mari kita bahas tentang contoh basa krama dalam bahasa Indonesia. Basa krama adalah salah satu varian bahasa Jawa yang lebih sopan dan baku. Meskipun bahasa Jawa bukan bahasa resmi di Indonesia, namun penggunaannya masih banyak terutama di daerah Jawa. Berikut ini beberapa contoh kata-kata basa krama dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan:

1. Selamat Pagi menjadi Sugi Rahayu

Kata “sugi rahayu” artinya “panjang umur dan bahagia”. Biasanya, ungkapan ini digunakan sebagai salam pembuka untuk menyapa seseorang di pagi hari. Selain sebagai salam pembuka, ungkapan ini juga bisa digunakan sebagai ucapan selamat ulang tahun atau pernikahan.

2. Maaf menjadi Nampa Kula

Kata “nampa kula” artinya “saya memohon maaf”. Ketika ingin meminta maaf pada seseorang, ungkapan ini sangatlah sopan dan baku. Dalam basa krama, kata “maaf” sebenarnya tidak ada, namun kata “nampa kula” bisa digunakan sebagai penggantinya.

3. Terima Kasih menjadi Sami-Sami Matur Nuwun

Kata “sami-sami matur nuwun” artinya “sama-sama berterima kasih”. Ungkapan ini biasanya digunakan untuk mengucapkan terima kasih pada seseorang yang sudah membantu kita.

4. Tidak menjadi Mboten

Kata “mboten” artinya “tidak”. Dalam basa krama, kata “tidak” sebenarnya tidak ada, namun kata “mboten” bisa digunakan sebagai penggantinya.

5. Saya menjadi Kula

Kata “kula” artinya “saya”. Dalam basa krama, kata “saya” sebenarnya tidak ada, namun kata “kula” bisa digunakan sebagai penggantinya.

6. Anda menjadi Sampeyan

Kata “sampeyan” artinya “anda”. Dalam basa krama, kata “anda” sebenarnya tidak ada, namun kata “sampeyan” bisa digunakan sebagai penggantinya.

7. Kami menjadi Kita

Kata “kita” artinya “kami”. Dalam basa krama, kata “kami” sebenarnya tidak ada, namun kata “kita” bisa digunakan sebagai penggantinya.

8. Bagaimana Kabarmu? menjadi Kula Sira Kaping Kalih?

Kata “kula sira kaping kalih” artinya “bagaimana kabarmu?”. Ungkapan ini sangatlah sopan dan baku digunakan sebagai pertanyaan tentang kabar seseorang.

9. Silakan menjadi Nggih

Kata “nggih” artinya “silakan”. Ungkapan ini sangatlah sopan dan baku digunakan sebagai ucapan mempersilakan seseorang melakukan sesuatu.

10. Tolong menjadi Tajuk

Kata “tajuk” artinya “tolong”. Ungkapan ini sangatlah sopan dan baku digunakan sebagai permintaan bantuan.

11. Makan menjadi Dahar

Kata “dahar” artinya “makan”. Dalam basa krama, kata “makan” sebenarnya tidak ada, namun kata “dahar” bisa digunakan sebagai penggantinya.

12. Minum menjadi Tindak

Kata “tindak” artinya “minum”. Dalam basa krama, kata “minum” sebenarnya tidak ada, namun kata “tindak” bisa digunakan sebagai penggantinya.

13. Saya Sibuk menjadi Kula Langkung Wengi

Kata “kula langkung wengi” artinya “saya sedang sibuk”. Ungkapan ini sangatlah sopan dan baku digunakan sebagai penjelasan bahwa seseorang sedang sibuk dan tidak bisa menghadiri suatu acara atau pertemuan.

14. Bagaimana Pendapatmu? menjadi Kula Hangrawuh Kula Ngaturaken Pangestu

Kata “kula hangrawuh kula ngaturaken pangestu” artinya “bagaimana pendapatmu?”. Ungkapan ini sangatlah sopan dan baku digunakan sebagai pertanyaan tentang pendapat seseorang.

15. Cepat menjadi Alus

Kata “alus” artinya “cepat”. Dalam basa krama, kata “cepat” sebenarnya tidak ada, namun kata “alus” bisa digunakan sebagai penggantinya.

16. Lambat menjadi Mandheg

Kata “mandheg” artinya “lambat”. Dalam basa krama, kata “lambat” sebenarnya tidak ada, namun kata “mandheg” bisa digunakan sebagai penggantinya.

17. Pintar menjadi Pinter

Kata “pinter” artinya “pintar”. Dalam basa krama, kata “pintar” sebenarnya tidak ada, namun kata “pinter” bisa digunakan sebagai penggantinya.

18. Tidak Boleh menjadi Sak Durunge Wong Lali

Kata “sak durunge wong lali” artinya “tidak boleh”. Ungkapan ini sangatlah sopan dan baku digunakan sebagai larangan.

19. Dalam menjadi Ing

Kata “ing” artinya “dalam”. Dalam basa krama, kata “dalam” sebenarnya tidak ada, namun kata “ing” bisa digunakan sebagai penggantinya.

20. Luar menjadi Njaba

Kata “njaba” artinya “luar”. Dalam basa krama, kata “luar” sebenarnya tidak ada, namun kata “njaba” bisa digunakan sebagai penggantinya.

Kesimpulan

Sekarang Anda sudah mengetahui beberapa contoh basa krama dalam bahasa Indonesia. Meskipun penggunaannya terkesan kaku, namun penggunaan basa krama sangatlah penting terutama dalam konteks formal dan resmi. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda, Penduduk Negeri Satu!

Sampai jumpa kembali di artikel Negerisatu.id yang menarik lainnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *