Ragam dan Makna Motif Baju Ta’a dan Sapei Sapaq

Macam serta Arti Motif Pakaian Taa serta Sapei Sapaq

Pakaian adat Taa serta Sapei Sapaq memakai perpaduan motif semacam semacam kuning, putih, hijau, merah serta biru.

Pemakain warna- warna ini tidak cuma selaku penambah keelokan saja, melainkan memiliki arti spesial.

Berikut merupakan arti warna pada pakaian Taa serta Sapei Sapaq:

Warna kuning yang menggambarkan simbol dari suatu keagungan serta kesakralan

Putih sebagai bentuk dari kesucian serta kepercayaan terhadap Sang Pencipta

Hijau mewakilkan intisari alam semesta lengkap beserta isinya

Merah selaku warna yang menggambarkan semangat hidup yang menyala

Biru bermakna harapan akan sumber kekuatan yang tidak pernah habis

Tidak hanya warna, baju adat Kalimantan Utara khas Dayak Kenyah pula memakai bermacam- macam motif.

Ada 3 motif utama dalam pakaian Taa serta Sapei Sapaq ialah:

Motif fauna( naga, enggang, harimau, serta aso)

Motif tumbuhan

Motif manusia

Motif semacam naga, enggang, harimau, serta figur manusia utuh cuma boleh digunakan oleh golongan bangsawan.

Sebaliknya motif yang lain semacam motif tanaman dapat digunakan oleh golongan rakyat biasa. Berikut merupakan arti dari motif- motif tersebut:

Motif Naga

Motif naga pada pakaian adat cuma boleh digunakan oleh kalangan bangsawan, yang diucap paren oleh warga Dayak Kenyah.

Naga yang kerap berhubungan dengan faktor kebajikan dalam mitologi Cina pula berlaku pada warga suku Dayak Kenyah.

Untuk mereka, lambang ini diharapkan membagikan kemakmuran serta proteksi untuk kalangan paren yang menggunakannya.

Motif Harimau

Untuk warga Dayak Kenyah, harimau berhubungan dengan simbol kepemimpinan, keberanian, serta kekuatan.

Oleh karenanya motif harimau cuma pantas digunakan oleh seorang kepala adat ataupun bangsawan( paren).

Sebab nilai- nilai tersebut merepresentasikan perilaku seorang kepala adat ataupun bangsawan.

Kalangan orang biasa yang diucap panyen tidak boleh menggunakan pakaian adat motif harimau.

Sebab tidak cocok dengan individu serta status sosialnya. Tidak hanya itu, diyakini terdapat akibat sial untuk orang panyen yang nekat mengenakan motif tersebut.

Motif Burung Enggang

Motif burung enggang dianggap sebagai simbol” Alam Atas” ataupun kedewataan untuk suku Dayak Kenyah.

Mereka meyakini kalau asal- usul nenek moyangnya turun dari langit setelah itu tiba ke bumi dengan mengambil bentuk burung enggang.

Tidak hanya itu, burung enggang mempunyai badan yang besar, paruh serta bulu yang indah, jadi simbol jiwa pemberani, pekerja keras, rendah hati, serta setia.

Motif burung enggang pada pakaian adat cuma boleh digunakan kalangan paren.

Motif Aso

Motif aso ataupun anjing pada baju dianggap sebagai simbol perilaku yang setia serta patuh dari seseorang suku Dayak Kenyah.

Setia pada keluarga, warga, tradisi, dan patuh pada ketentuan adat yang berlaku.

Tidak hanya itu, ialah wujud penghormatan ataupun penghargaan untuk anjing yang dianggap sudah banyak menolong mereka dalam pekerjaan mereka tiap hari.

Motif Tumbuhan

Motif tanaman sangat kerap ditemukan pada pakaian adat Taa serta Sapei Sapaq.

Motif ini disebut motif kawang ataupun kokawang, yang menggambarkan tipe tanaman bernama tengkawang.

Lebatnya tumbuhan tengkawang ialah ciri kalau tanah tersebut produktif serta bagus buat bercocok tanam.

Pemakaian motif dengan maksud supaya tanah mereka tetap dilimpahi kesuburan.

Motif Manusia

Motif manusia ataupun kelunan dalam baju adat Kalimantan Utara menggambarkan nenek moyang suku Dayak Kenyah yang melindungi mereka dari kendala setan.

Terdapat arti spesial di balik pakaian adat bermotif kelunan berwujud manusia lengkap serta dipadukan dengan motof enggang, harimau, aso, serta tanaman.

Berarti, orang tersebut ialah kepala adat. Tidak hanya itu, motif pakaian adat tersebut mempunyai arti selaku pelindung, pengayom, serta panutan warga.

Dalam status sosial suku Dayak Kenyah, motif kelunan ialah motif yang cuma boleh digunakan kalangan paren.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *