Berikut Jenis Pakaian Adat DI Yogyakarta, Elegan Dan Anggun

Baju adat yang kerap dikenakan warga Jawa Yogyakarta dalam keseharian serta kegiatan- kegiatan tertentu seperti upacara adat perkawinan, keseharian ataupun aktivitas formal keraton hendak dibahas secara details pada artikel ini.

Secara umum Surjan serta Kebaya merupakan tipe busana tradisional yang sangat kerap ditemui, baik itu dalam baju keseharian ataupun menghadiri kegiatan undangan. Untuk baju adat perkawinan tipe serta keunikan tata rias, pernak- pernik yang dikenakan serta perhiasan busana dipaparkan dibawah ini.

A. Baju Adat Perkawinan Yogyakarta

Tipe baju adat dalam upacara perkawinan khas dari Yogyakarta yang hendak kita bahas disini terdapat 5 tipe, salah satunya yakni tipe baju Kesatrian. Tidak hanya kesatrian terdapat pula macam busana pengantin yang lain akan dipaparkan dibawah ini.

Secara keseluruhan menurut perkembangannya model busana buat perkawinan yang dikenakan pengantin dari Yogyakarta terdapat 5 tipe antara lain:

Paes Ageng dipakai dikala upacara panggih oleh putra- purti Sri Sultan Hamengku Buwana pada pernikahan agung di dalam Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Paes Ageng Jangan Menir dipakai pada dikala boyongan/ keesokan harinya sehabis upacara panggih oleh putra putri Sri Sultan Hamengku Buwana.

Yogya Putri dipakai dikala sepasaran( hari ke- 5) ataupun sepekanan sehabis upacara panggih

Kasatrian Ageng dipakai dikala selapanan( hari ke- 35) ataupun perayaan pengantin semenjak era Hamengku Buwana VII, serta dikenakan oleh Ngarsadalem dan putra gadis pangeran pada tanggal 20 malam bulan Mulud dimana malam itu Ngarsadalem menyebar udhik- udhik kepada rakyatnya sebagaimana dipaparkan pada poin 2.

Kasatrian dipakai pada kegiatan pahargyan ataupun resepsi perkawinan, sifat busana ini mencerminkan suasana santai ataupun tidak resmi.

1. Baju Kasatrian Ageng

Busana adat pengantin ialah suatu karya seni budaya yang tumbuh di dalam satu kelompok warga yang terus dilestarikan keberadaanya. Pertama kita hendak mangulas Busana Pengantin Kesatrian ialah busana paling simpel apabila dibanding dengan busana pengantin yang lain.

Baju ini dahulunya ialah busana Ngarsa dalem Ingkang Sinuhun serta putra- putra Pangeran yang dikenakan pada tanggal 20 malam bulan Maulud pada saat ke masjid buat melakukan upacara udik- udik. Tanggal 20 malam bulan Maulud ini dinamakan malam selikuran.

Pada waktu saat ini baju tradisinioan Yogyakarta kesatrian ageng pula kerap di gunakan pada kegiatan perkawinan, busana ini nampak anggun, indah, serta berwibawa. Sama kayak Busana Pengantin Kasatriyan, busana ini pula kerap dikenakan pada resepsi serta biasa dipakai pada saat ngundhuh mantu ataupun boyong pengantin.

Baju Kasatrian Ageng merupakan busana adat yang terdiri dari kain serta surjan lengkap. Pengantin Kasatrian Ageng serta Kasatrian pada dasarnya nyaris sama, yang membedakan yakni busana serta perhiasan ataupun pernak- pernik yang dikenakan.

2. Pakaian Adat Kasatrian Yogyakarta

Sesungguhnya kedua tipe busana ini Kesatriaan ageng serta kesatriaan nyaris sama, perbedaannya yakni macam pernak- pernik serta perhiasan yang digukan dan tata rias nya.

Tata rias, Pernak- pernik serta perhiasan untuk pengantin gadis:

Cunduk Mentul– Jumlah mentul masing- masing tipe busana beda- beda ya gaes, terdapat mentul 5 terdapat pula cunduk mentul;

Tatarias wajah;

Membuat paes wajah;

Membuat sanggul tekuk ngirung;

Mengenakan busana yang terdiri atas kain pradan hiasan payet, kebaya panjang dari kain bludru polos, selop;

Mengenakan perhiasan.

Jenis perhiasan serta aksesoris

buat pengantin laki- laki:

Blangkon;

Tatarias wajah;

Mengenakan busana kain padran hiasan payet, pakaian surjan, lonthong polos, tali lawe, 2 buah bara serta gombyok, kuluk, selop;

Mengenakan perhiasan.

3. Busana Adat Paes Ageng Jangan Menir

Jenis pakaian adat pengantin yang lain terdapat Paes Ageng, tipe paes ageng sendiri terdiri dari 2 tipe ialah Paes Ageng Jangan Menir serta Paes Ageng Basahan.

Baju corak paes ageng ini dahulunya dipakai buat boyongan dari keraton ke rumah pengantin laki- laki. Pada waktu saat ini digunakan untuk kegiatan panggih, mempertemukan pengantin. Tata rias rambut terdiri dari kuluk kanigaran, sisir gunungan, suatu mentul, sumping keemasan dengan oncen bunga sritaman, serta konde ataupun ukel keling.

Tiap tipe busana pengantin mempunyai guna serta arti yang berbeda. Dimasa saat ini ini seluruh tipe busana pengantin gaya Yogyakarta bisa dikenakan oleh siapa saja tidak cuma dalam area Keraton tetapi pula bisa dikenakan oleh warga umum.

4. Baju Adat Paes Ageng

5. Baju Adat Yogya Putri

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *